Selasa, 05 Januari 2016

Mengenal Macam-macam Temperamen Anak

Resume Diskusi Grup Bunda Bermain dan Belajar
Tanggal 11 Mei 15
Tema : Mengenal Macam-Macam Temperamen Anak
Narsum : Tim Admin
Notulen : Bunda Chacha
Berikut ini tentang New York Longitudinal Study yang meneliti tentang pola-pola tempramen anak... Hasilnya adalah
40% anak tergolong easy children : secara umum terlihat bahagia, teratur dalam hal2 fungsi biologis (makan, tidur, bangun, bab, dlsb), mudah dalam menerima pengalaman baru
10% termasuk yang difficult children : lebih sensitif dan sulit dipahami maunya apa, ngga punya jam biologis (fungsi biologis) yang teratur, lebih intens dalam mengekspresikan emosinya.
50% termasuk yang slow to warm up children : yah, terbilang cukup mudah tapi lambat untuk beradaptasi pada orang-orang baru dan situasi baru.
Catatan yang perlu dipahami : difficult children bukanlah gangguan..!


Seberapa stabil temperamen ?
Tempramen cenderung merupakan sifat bawaan dan menetap
Tidak dapat berubah ? In syaa Allah anak nantinya dapat menyesuaikan diri seiring pertumbuhannya sebagai hasil / respon dari treatment dan perilaku orang tuanya
Dan hasil ini, sudah dapat terlihat dari beberapa bulan awal sejak kelahirannya..
( Beberapa bulan di dini sekitar 4 sd 5 bulan )

Nah, kalo dijabarkan lebih detail sedikit lagi :
Easy child : moodnya cenderung positif (intensitasnya dari mild ke moderate)
1.Dapat merespon baik terhadap hal baru dan perubahan
2.Secara cepat memiliki jadwal makan, tidur yang teratur
3.Mudah untuk makan makanan yang jenisnya baru
4.Tersenyum ke orang-orang asing
5.Mudah beradaptasi pada situasi baru
6.Menerima frustrasi dengan rewel yang sedikit
7.Cepat beradaptasi pada rutinitas baru dan peraturan

Diff child : menunjukkan mood yang intens, dan seringnya negatif..Sering sekali menangis dan menangisnya dengan suara yang keras.. Kalo tertawa juga dengan suara yang keras..!
1.Respon terhadap hal baru dan perubahan lamaa sekali
2.Makan tidur tidak teratur
3.Lambat dalam menerima jenis makanan baru
4.Curiga terhadap orang2 asing
5.Adaptasi sangat lambat pada situasi baru
6.Reaksi terhadap frustrasi berupa tantrum
7.Lambat sekali menyesuaikan diri dengan rutinitas baru

Slow to warm up child : Mood cenderung pertengahan : positif- negatif
1.Respon agak lama terhadap hal baru atau perubahan
2.Tidur dan makan lebih teratur daripada difficult child, tapi masih kurang teratur dibandingkan easy child
3.Menunjukkan respon yang agak negatif ke stimulus baru (orang baru, tempat baru, situasi baru, mainan baru dll)
4.Secara bertahap menyukai stimulus2 baru setelah melakukan pengulangan dan tidak merasa ditekan
Selesai,


Tapi kalo ada yang bingung, anakku masuk mana yaaaa
Kok kayaknya ini tapi itu.. Itu tapi ini..
Tenang aja, setiap anak unik..
Karena hasil dari penelitian ini juga menujukkan sekitar 35% anak juga ngga se-persis ciri2 pembagian kelompok di atas

Pengenalan child tempramen dibutuhkan agar orang tua tau, oh ternyata anakku begitu dan in syaa Allah normal, tinggal gimana orang tua mendidiknya..
Kalo ngerasa anaknya slow to warm up, kasih persiapan dulu kalo mau ngasih stimulus baru
Kalo anaknya difficult child, yang lebih sabaaar lagi dan semangat mengenalkan situasi baru pada anak.. Jangan berharap anak akan dapat dengan cepat beradaptasi.. Tapi in syaa Allah nantinya anak akan bisa..
Ingat, tugas ortu mengakomodir kebutuhan anak, bukan anak yang mengakomodir keinginan ortunya
Kalo anaknya easy child? Alhamdulillaah terus berdoa pada Allah semoga Allah trus mudahkan semua urusan.. Jangan karena anak termasuk tipe yang mudah, akhirnya malah diabaikan saja..
Yah, sebagaimana kehidupan, punya anak tipe apapun ada cobaan masing - masing alhamdulillaah dengan sabar, kita dapat pahala dari kesabaran, dengan syukur, kita dapat pahala dari kesyukuran kita.. Ngga ada yang sia-sia, sebutir dzarrahpun ada balasannya..

Jadi rugi sekali kalau kita ngga mengambil kesempatan mendidik anak kita sebagai ladang amal, pahala, jariyah, sebaik-baiknya..

Wallohu alam
Semangat teman-teman,
Barokalloohu fiikum
*********************
Sesi Tanya Jawab :
1. Bisakah di berikan batasan waktu lambat atau agak lambat terhadap hal baru atau perubahan
Maksudnya sebagai standar anak ini di bilang easy anak ini di bilang difficult,contoh kasusnya masing-masing..
Kalau anak 2 tahun,jago kandang,misal main ke temen ortu,kalau ketemu orang baru malu,diem aja di tanya nundukin kepala,tapi lama-lama mau senyum,pas pulang mau salim,dadah kiss bye segala masuk yg mana?
Ada juga kalau pas di jalan,yg tadinya main-main,di liatin orang jadi diem, ngumpet, malu, salting masuk yg mana?
Jawab :
Admin 1 : Untuk apa? Target ortu? Percuma kalo ngga sesuai dengan kemampuan anak ,berikan target perilaku, bukan target waktu kapan anak 'bisa'
Oh, kalo maksudnya lambat  atau agak lambat secara umum, tidak bisa
Ilmu tentang manusia bukan matematika yang melulu bisa diangkakan
Daripada dibingungkan dg batasan waktu / semacamnya, perhatikan ciri-ciri lain.. Mood nya gimana? Kan ada 7 ciri
Admin 2 : Coba jawab ya.. Ntar kalo yg lain mau tambahin boleh..
Karena kita bahasanya tentang bermain. Coba aku kaitin sama kegiatan bermain terutama bermain sosial...
Dalam bermain sosial kelihatan banget deh mana anak yg easy, slow to warm up n difficult..
Anak easy dg mudah lgsg berbaur dg teman-temannya di saat bermain sosial, walau blm kenal.
Anak yg slow to warm up mgkin awalnya dia menolak bergabung tapi terlihat kalau ia tertarik. Ia memperhatikan lingkungannya dulu. Di saat ia merasa nyaman, baru mulai bergabung.
Nah kalo anak difficult, dari awal menolak bergabung, terlihat tidak tertarik tapi bukan berarti mereka tidak mungkin terlibat dg bermain sosial ya..
Yang pertama masuk slow to warm up..
Kalo yg kedua mungkin masuk slow to warm up,  bs juga mungkin sifat anaknya pemalu
2. Secara pola biologis anak-anak teratur semua... anak 1 tipe easy, anak ke 2 slow to warm. gimana nyeimbangin nya?
Jawab :
Admin 1 : Ngga usah diseimbangkan biar sama, biarkan anak berkembang sesuai dengan dirinya masing-masing,lagipula kebutuhan mereka berbeda, yang penting harmoni.
Kenalkan akhlak, perilaku baik,bagaimana saling berempati, menyayangi, menyemangati..
Terkait biologis : untuk jadwal seharusnya anak slow to warm up ngga begitu bermasalah juga,asal dibiasakan saja,pembiasaan ini dilakukan sejak awal
Lihat di atas :
Beberapa bulan pasca kelahiran anak seharusnya udah bisa lebih oke.. Beberapa bulan ini 4-5 bulan
Tempramen itu mencakup kebutuhan biologis anak, kebutuhan biologis anak, termasuk jam biologisnya
3. Masalah kayak makan itu pembiasaan atau memang anak picky itu pilihan dia?
Apakah anak kondisi anak itu bs diubah atau memang karakter dia begitu mba? Apakah kita mengakomodasi karakter dia itu atau diarahkan jd yg lain?
Jawab :
Admin 1 : Sifat / tempramen BEDA dengan karakter /akhlak / kepribadian
Sifat : bawaan, menetap, namun dapat dikontrol dg pola asuh
Karakter : hasil bentukan linkungan
Contoh sifat: pemalu, pemarah, ceroboh, pendiam dll
Contoh karakter: jujur, disiplin, bertanggung jawab, mandiri,
Sifat ga bisa berubah, cenderung menetap di berbagai situasi namun dapat dikontrol dg pembelajaran.. Manusia kan terus belajar
4. Anak saya itu tipe antara slow to warm up sm diff...
Kemarin di ajak ke tpa,asik main prosotan trus tiba-tiba ada anak lain main jg eh anaknya balik lg ke diriku..
Terus ada anak tetangga datang anak saya baru mau main,eh giliran anak tetangga manggil temen nya buat main bareng ber3 eh anaknya malah g mau
Jawab :
Admin 1 : diff child, ketemu orang baru bisa langsung tantrum / nangis kejer ga terkendali, perhatikan mood : meledak ledak,tertawa keras, nangis keras
5. Tapi dulu yaaa..kalau ketemu sama orang di suruh salim ya mau ga malu,kenapa menginjak usia 3 thn jadi pemalu?
Admin 1 : Bisa dicek lagi, pernah ada pengalaman ngga menyenangkan terkait salam-salaman? Hal-hal yang kadang-kadang di luar perkiraan kita, ada anak yang ga mau salaman gara-gara keseringan dipuji cantik
Manusia pada dasarnya trus belajar dan berkembang bun.. Mencoba coba, kalo ada perubahan-perubahan, sangat normal.. Karena itu juga bagian dari adaptasinya.. Ntah yang menurut kita itu bagus atau tidak bagus..
6.  Sepertinya anak saya masuk diff child
Jawab :
Admin 1 : selamat menggali pahala sebanyak-banyaknya..
Kalo ngeyel ga pake tantrum, masih oke bun, bukan diff
Kalo ngeyel dg intensitas emosi yang tinggi (ntah nangis marah meraung2, lempar-lempar, nangis sedih terisak isak) baru bisa di katakan diff child
Diff easy slow itu kan bukan pembagian yg pasti ?
Kadang ada yg satu sisi diff sisi lain easy,Cek cek
Makanya kalo mau mengelompokkan lihat detailnya lagi ya..
7. Sifat pemalu ini bawaan atau hasil bentukan karakter Mba?#‎merasa punya anak kayaknya pemalu semua
Jenis permainan seperti apa yang bisa menstimulus anak masuk kategori easy child?
Jawab :
Admin 1 : Pemalu : bawaan
Maksudnya gimana, permainan yang cocok untuk easy child atau permainan yang membuat anak menjadi easy child?
Tempramen : sifat
Sifat : sesuatu yang berpengaruh pada individu dalam melakukan, bereaksi terhadap sesuatu..
Jadi karakteristik personal yang dapat berpengaruh juga pada cara bersosial
Admin 2 : Hihi.. Temperamen itu sifatnya menetap ya.. Dan biasanya cenderung ke satu temperamen aja setiap org.. Kalau mau tau anaknya punya temperamen sperti apa, dari ciri-ciri yg disebutin di atas cari mana yg paling dominan n sering terjadi
Sebenarnya semua jenis permainan bisa untuk semua jenis temperamen anak, tinggal pinter-pinternya ortu aja mengkondisikan si anak
Mengkondisikan:
Ortu paham kalo anak diff butuh waktu lebih lama dari anak stwu.. Stwu butuh waktu lebih lama dari easy
Admin 3 : Jadi dari mengenalkan mainan, hingga anak enjoy permainan, target ortu disesuaikan dg anak, semua mainan bisa.. kondisinya yg beda, Kondisinya, ortu paham..Ooh anak saya diff, berarti butuh waktu yg lebih lama untuk bisa memulai mainan baru, hingga dia merasa nyaman bermain itu,Jadi yg dikondisikan adlah pikiran ortunya
Admin 1 : Selain pikiran ortu,
cara ortu ngenalin cara main gimana,dll
Jadi Ketika ortu paham anaknya termasuk slow misalnya, ortu ga perlu stres, Kok anakku begini amat ya, sulit banget untuk adaptasi.
Tapi ortu jadi lebih tenang... Ah santai aja... Pelan-pelan.. Sampai dia mau dan bisa
Kalo yg santai-santai mah aku banget
Jadi ortu itu adalah bagaimana kita 'menerima' anak-anak, seperti apa yg telah Allah berikan
8. Oh ya,kalau misalnya anak bertemu dg orang lain (dewasa) jika ditanya tp diam aja,apa sebaiknya yg kita lakukan? Apa biarkan saja sesuai keinginan anak mau jawab atau enggak?
Atau kita yg menjawab, dlm rangka memberi contoh #‎takutnya anak jd tergantung kalau kita terus yg jawab
Jawab :
Admin 4 : Emang Perlu proses sih untuk membiarkan anak mau bicara dengan orang lain... Tapi seiring bertambahnya usia kayaknya anak juga cenderung akan lebih gampang memulainya sih ya.
Kalau aku sih lebih prefer untuk tidak memaksa anak,  ketika dia sendiri memang belum siap untuk membuka diri (dengan menjawab pertanyaan orang lain).. 
Mungkin orang tua bisa membantu jawab sesekali... Karena itu juga termasuk kita sedang kasih contoh juga, menurut aku.. Gimana cara berinteraksi dengan dan menjawab pertanyaan orang lain... One day aku yakin dia lama-lama akan ngikutin kok...  Anak emang kadang perlu waktu untuk mengamati dan kemudian meniru sendiri...  Apalagi kalau dikaitkan lagi sama temperament...  Pasti waktu yang diperlukan juga ga sama tiap anak. 
Intinya, sering sering kasih contoh aja dulu kali ya.  Sambil menunjukkan sikap bahwa " it's okay kok nak.  Tante ini cuma pengen tau nama adek...  Tapi kalau ade belum mau jawab ya ga apa apa, ibu ga akan paksa".
Sambil kita juga ajak dia untuk terus belajar bersosialisasi.. Biar dia makin pede...  Mungkin bisa dimulai dari keluarga terdekat, om nya, tantenya, dsb.
Yang jelas, jangan nunjukkin sikap kalau kita kesal atau marah karena anak ga mau jawab pertanyaan orang lain... Karena itu ga ngenakin euy ...  Apalagi ditambah bumbu menjelek-jelekkan anak di depan orang lain.. " iya nih...  Si ade nih susah banget deh kalau diajak ngomong.. Ga pernah mau jawab. Pemalu banget emang dia nih.. ".. Wkwk...Misalnya...
Ya sudah... Akhirnya anak makin ga pede deh.
Mungkin aku liatnya dari pengalaman aku dulu kali ya..  Yang pernah aku ingat..  Ga ngenakin kalau dipaksa ngomong sedang akunya ga siap ngomong...  Hihi...  Hingga pada akhirnya aku jadi kayak makin males untuk ketemu orang orang baru.
Tapi lama-lama sebenarnya akan berubah sih dengan sendirinya ...
Oh ya, mungkin kalau lagi ada tamu di rumah gitu ga ada salahnya untuk mengajak anak keluar dan memperkenalkan ke tamu kita...  Meskipun anak mungkin ga mau ngomong. Terkadang itu jadi kayak meningkatkan kepercayaan diri dan anak jadi merasa diakui eksistensinya...  Plus membiasakan diri anak untuk menerima kehadiran orang baru... 
Soalnya dulu waktu kecil aku termasuk yang "diumpetin"  kalau ada tamu..  Karena mungkin tamunya emang ada urusan sama orang tua kita doang...  Jadi ortupun ngerasa ga penting juga untuk ngenalin.
Tapi setelah aku coba liat liat dari keluarga sepupu dan tetangga lain...  Hal simpel yang aku liat adalah orang tuanya selalu mengajak anaknya keluar kalau ada tamu di rumah .. Entah untuk sekedar salaman atau gimana. Sambil mungkin ortunya mau ngenalin temen temennya ke anaknya juga.. Tapi aku ngerasa itu kayaknya ngaruh juga sih..  Anak anaknya jadi cenderung supel, ga pemalu ketika berhadapan dengan orang baru.
Eh tapi itu menurut pendapat aku aja ya..   Hehe...  Sekedar masukan..
Admin 2 : Yup.. Nambahin dari pengalaman pribadi juga..
Anak easy pun kadang juga ga mau jawab ketika ditanya orang.. Balik lagi ke rasa nyaman atau tidaknya dia dg org baru tsb..
Sama seperti yg di contohkan,aku tanya dulu 'kakak mau jawab om /tantenya gak? Itu tante /omnya nanya sama kakak".. Kalo dia ga mau, bilang saja sama orangnya "maaf ya om / tante, Kakak belum mau jawab. Terus kita wakilin deh kalo emang pertanyaannya penting. Kalo ga ya ga diwakilin. terus aku bilang lg "nanti kalo kakak sudah siap, kalo tante / omnya nanya lagi dijawab ya".
Menerima tamu yg datang dan mengajak salaman  juga termasuk adab tuan rumah kan ya..
Sesuatu hal yg baru : orang,mainan,kegiatan,tempat, waktu,dll
Admin 4 : Anakku termasuk tipe yang stwu. Butuh waktu untuk enjoy dengan lingkungan baru.
Tapi sih Intinya,  semakin lama saya memang harus sering belajar mengingatkan diri sendiri..  Bahwa tiap anak itu tidak sama... Belajar untuk tidak berekspektasi berlebih terhadap anak.. "kenapa anakku sifatnya begini ya..  Harusnya kan..." ekspektasi itu ujungnya hanya membuat kecewa dan ujungnya bikin kita kesal...  Hihi
Sering liat soalnya..  Orang tua yang memaksakan anak stwu or diff untuk langsung menerima situasi baru....  "kok ga main sih kak... Hayo dong sana main... Liat tuh temen temennya pada main sendiri.. Masa kakak sama bunda terus.. Hayo sana..." sambil didorong-dorong badannya biar main..  Sering liat..  Padahal muka si anak udah menunjukkan ketidaksukaan dan ketidaknyamanan yang sangat...  Ujung ujungnya si anak cuma nangis...  Atau parahnya ya teriak dan ngamuk karena merasa dipaksa.
Yah.., mungkin itu terjadi karena keterbatasan ilmu yang dimiliki orang tua...  Orang tua tidak tahu. 
Dan bersyukurlah, bagi kita yang udah tahu sifat anak masing-masing,  mudah mudahan ga memaksakan anak kita lagi untuk menjadi "orang lain" ya...  Karena Tiap anak itu berkembang dengan caranya sendirian ... Ibarat bunga,ada bunga lilin, mawar, Dahlia...  Beda jenis tapi sama-sama indah dengan kekhasannya masing-masing..  Kita ga mungkin memaksakan mawar untuk jadi anggrek...  Hehe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar