Rabu, 25 Mei 2016

Mengembangkan Kecerdasan Intrapersonal

Oleh Innu Virgiani

Definisi Kecerdasan Intrapersonal:

Kemampuan memahami diri sendiri & bertindak berdasarkan pemahaman tersebut, yang meliputi

🌺 kemampuan memahami kekuatan dan keterbatasan diri (+ / -)

🌺 kesadaran akan suasana hati, kehendak, motivasi, sifat, keinginan,

🌺 kemampuan berdisiplin diri, dan menghargai diri.

Jadi,

Kemampuan yang terkait dengan kecerdasan intrapersonal adalah:

- Kemampuan mengenali identitas/jati diri
- Kemampuan memahami kelebihan dan kelemahan diri
- Kemampuan mengendalikan dan memotivasi diri

------------

Mengapa penting?

Untuk kemudahan dan 'kebahagiaan' hidup.

👉🏻seseorang yang lebih mengenal dirinya, lebih memudahkan orang lain untuk tau harus bagaimana dengan orang tersebut

👉🏻seseorang yang memiliki kecerdasan intrapersonal yang baik, dapat mengambil keputusan dengan cukup baik, ga pake laamaaaaa banget, ragu-ragu dan gampang berubah-ubah.

Misalnya: ke dokter, udah tau kira2 bagian mana yang sakit,

Ke psikolog, dengan beberapa pertanyaan di awal sudah dapat menjelaskan kira2 apa masalahnya dan faktor2 apa saja penyebabnya

Dalam hubungan pertemanan, dapat memiliki hubungan yang lebih dekat dengan teman-temannya karena tahu apa kebutuhan, keinginan sebagai teman2.. Dan dapat menyesuaikan diri dalam pertemanan lebih baik

Dalam sekolah, kuliah, bekerja, dapat lebih optimal menyelesaikan tugas2nya karena pilihan sekolah, kuliah, kerja, sesuai dengan dirinya, sehingga hanya butuh sedikit adaptasi dan dapat lebih mudah deal dengan masalah-masalah.

Dalam pernikahan dapat lebih menjalin kehangatan dengan suami dan anak2 karena dengan pemahaman diri yang baik, dan dapat membawa diri sehingga memudahkan pasangan dan anak2 memahami apa maunya kita, dlsb.

-----------

Pada dasarnya, mengembangkan kecerdasan intrapersonal anak adalah dengan cara memberikan kesempatan seluas-luasnya pada anak untuk mengeksplorasi diri dan lingkungan. Sehingga anak tau kalau dirinya punya kemampuan2, anak merasa PD dan pada akhirnya mau dan produktif melakukan suatu hal sendiri.

Hal-hal yang perlu dilakukan ortu:

1. Biarkan anak melakukan hal-hal sendiri, sesuai dengan kemampuan nya, jangan selalu dibantu begitu anak mendapat masalah.. Namun semangati, berikan kepercayaan dan keyakinan kalau anak bisa, mampu, berani, dlsb. Agar anak tau kalau dia mampu dan bisa tanpa bantuan kita.. Agar kita tau juga sebenarnya anak mampu/tidak dan butuh berapa lama.. Dan tau perkembangan kemampuannya juga. Kita juga bisa tau, apakah anak suka/tidak, punya bakat dan minat dalam suatu hal tertentu atau tidak. Karena kalau sedikit2 dibantu dan hasilnya baguuus (iyalah, ortu yang ngerjain 😁 kita jadi ngga tau kemampuan anak, dan anak juga merasa tergantung pada ortu, kurang stimulasi, atau bahkan ngerasa ngga dipercaya, boro2 minat dan kemampuannya berkembang).

2. Berikan anak pilihan, dan biarkan anak mengambil keputusan. Walau mungkin masih akan tawar menawar, dan akhirnya ngga jadi dengan pilihannya tersebut, ga masalah, trus dilatih saja..

Yang sederhana dulu saja: pilih pakai baju yang mana, ke taman atau ke toko, mandi dulu atau gosok gigi dulu, dlsb.

Agar ke depannya anak mengambil keputusan penting, misalnya ambil jurusan apa, cita2, kuliah, menikah, kerja, dll yang terkait kehidupannya, ngga ragu2, tau kelebihan kekurangannya, dan terlatih menimbang2 baik/buruk terhadap suatu hal

3. Stimulasi anak dengan berbagai pertanyaan, dan biarkan anak menjawabnya.. Mungkin anak butuh waktu berpikir.. Mmm... Atau agak gagap di awal kalimat,

Jangan dipotong, tahan.. Sabar.. Dengarkan baik2.. Atau semangati anak.. Jangan tertawakan anak yang sedang dalam proses berpikir meskipun agak ga gap ketika berbicara.

Jawaban anak tidak sesuai harapan orang tua? Gapapa, kan latihan 😘

Stop untuk malas mendengar.. Ortu tidak selalu lebih tau lebih pintar lebih jago segala hal dari anak..

Semakin anak bertumbuh, beri pertanyaan yang lebih menantang, kalau perlu dengan tugas tertentu/eksperimen tertentu =))

Ketika kita tidak setuju dengan pendapat anak, berikan pertanyaan lain agar anak kembali berpikir, bukan langsung mematahkan pendapatnya.

Pertanyaan yang bisa diajukan: pertanyaan sederhana ttg apa yang dilihat didengar dirasakan anak di lingkungan (bisa pendapat pribadi terkait bercerita, deskripsi, menilai, mengkritisi, memberi masukan, dlsb)

Pertanyaan terkait diri dan karakter anak

Pertanyaan yang terbuka/bebas.. Jadi bukan jawaban ya/tidak saja..

Ya /tidak, boleh2 saja sebenarnya, tapi gali alasannya juga

4. Sesekali berikan waktu anak untuk sendiri mengeksplorasi diri dan lingkungannya

Ortu, pengasuh ngga harus selalu ada di samping anak dengan kasat mata kok

👉🏻 pastikan aman ya 😘

Me Time Untuk Kestabilan 'Keterampilan Intrapersonal' Ibu dan Keharmonisan Keluarga

Oleh Innu Virgiani

Setiap kali mendengar kata Me Time, apa yang Bunda pikirkan?

Kumpul-kumpul bersama teman-teman di luar rumah seharian?

Menghabiskan waktu berjam-jam di salon kecantikan (dan uang)?

Atau Me time adalah kegiatan untuk Ibu-ibu baper dan kurang menikmati tanggung jawab sebagai Ibu?

Me time adalah konspirasi barat untuk melemahkan Ibu-ibu Muslimah?

Me time itu menghabiskan waktu yang banyak?

Jika itu yang Teman-teman pikirkan, yuk kita lihat Me Time dari sudut pandang yang lain..

Definisi

Me time adalah aktivitas penting yang harus diperhatikan dan dijadwalkan oleh seseorang untuk menghabiskan waktu dengan kegiatan yang benar-benar ia sukai untuk dirinya sendiri dengan dirinya sendiri atau orang2 yang diharapkan.

Manfaat Me time

Me time bermanfaat untuk kesehatan fisik, psikis, pengasuhan anak pada seorang Ibu.

Tanpa me time, seorang Ibu akan merasa sering lelah secara fisik, pegal, back pain, stres, depresi, dan sulit mengontrol emosi, yang tentunya akan sangat berpengaruh pada fisik, mentalnya, serta pola pengasuhan yang 'sejadi2nya' karena Ibu tidak punya waktu untuk memikirkan diri sendiri dan memberi ruang untuk berefleksi tentang dirinya, memahami kelebihan dan hal-hal yang perlu ditingkatkan lagi dari dirinya, dll.

Kesehatan fisik-emosional-perilaku berhubungan satu sama lain.

Selain itu, dengan Me time, seseorang dapat menunjukkan bahwa ia berharga dan pantas dihargai orang lain.

Me time juga membantu seorang Ibu dalam menjadi role model atau contoh yang baik untuk anak-anaknya. Karena dengan kondisi fisik mental yang baik, insyaa Allah seorang Ibu dapat lebih baik dalam menjalankan kesehariannya merawat dan mendidik anak-anak.

Dalam hubungan suami istri, istri yang bahagia dan puas dengan dirinya dapat berinteraksi lebih positif dengan pasangannya, baik dalam keterbukaan satu sama lain, pemenuhan kebutuhan seksual, komunikasi yang lebih nyambung, saling mendukung, dlsb.

Bentuk Me time

Bentuk me time yang dibutuhkan tiap orang berbeda-beda tergantung dengan kesukaan orang tersebut.

Misal: ada yang suka sendirian, atau bersama anak atau pasangan melakukan aktivitas menyenangkan, dlsb.

Durasi Me time

Durasi me time pun berbeda-beda tergantung dengan kesukaan orang tersebut.

Misal: ada Ibu yang butuh 30 menit per hari untuk sendirian, sekedar minum teh/kopi dan baca buku, ada yang butuh 45 menit di kamar mandi seminggu sekali, ada yang butuh 1 jam di Mesjid sepekan sekali, ada yang memilih nonton di bioskop 2-3 jam per bulan, atau ada yang memilih 1 jam untuk tahajud, baca Al Quran, atau berolahraga setiap harinya, dlsb.

Sinyal seseorang perlu Berpikir dan meluangkan waktu untuk Me time

1. Terlalu sensitif
Merasa teriakan atau tangisan anak begitu menganggu, suara mobil/kereta yang bising atau bahkan semilir angin membuat stres, kesalahan kecil diri sendiri/orang lain direspon dengan begitu besar, dll.

2. Berbicara sebelum berpikir
Terlalu mudah mengomel dan kemudian menyesalinya, sulit mengontrol verbal ketika bertemu suatu masalah, dlsb

3. Terlalu banyak merasa cemas akan hal-hal dalam keseharian.. Baik hal kecil maupun besar

4. Terlalu mudah lelah

5. Sulit merasa bahagia atau menikmati hidup, sulit menangkap canda dan tawa

6. Hampir selalu terburu-buru, merasa dikejar-kejar waktu dan melakukan hal-hal seolah tanpa perencanaan

7. Secara konstan meras selalu stres dan punya masalah

Merencanakan Me time

Me time dibutuhkan oleh setiap orang, laki-laki, perempuan, dewasa bahkan juga anak-anak.

Sebelum meluangkan waktu untuk Me time, ada hal-hal yang perlu dipahami oleh seseorang:

1. Me time penting untuk diri sendiri dan keluarga

Me time tidak hanya bermanfaat untuk Ibu, tapi juga anggota keluarga lainnya.. Ibu yang seimbang memperhatikan dirinya dapat berperan lebih optimal dalam menjalankan tugasnya dalam keluarga.

2. Me time tidak menghabiskan banyak waktu

Rencanakan Me time dan lakukan dalam kehidupan nyata, minimal 15 menit tiap pekannya. Misalnya untuk sekedar relaksasi, merendam kaki di air hangat dengan taburan garam, dlsb.

Merencanakan Me time dan melakukannya dengan baik dapat membuat seseorang merasa lebih bahagia. Kalau perlu pasang alarm untuk me time, dan lakukan..!

3. Hindari perasaan bersalah, egois dlsb

Karena me time sebenarnya dibutuhkan setiap orang, lho.. Ngga cuma ibu

Bahkan suami-suami setiap pulang dari kantor pasti butuh waktu untuk 'berkonsentrasi' sendirian, bukan..

4. Niatkan Me time untuk merawat diri (fisik, mental, spiritual, perilaku) dan dengan melakukan hal-hal yang memang bermanfaat.

Me time bukan untuk menghabiskan waktu seharian, uang dan hal2 yang ternyata berujung pada ketidakmanfaatan.

5. Me time tidak harus sendirian, tapi juga dapat dilakukan bersama orang-orang tercinta (pasangan, anak-anak, keluarga, teman2, dll).

Semoga bermanfaat ✅