Rabu, 26 Maret 2014

Resume Masalah Perilaku Kekerasan Terhadap Anak

Assalamu'alaikum teman-teman, sudah membaca artikel-artikel sebelumnya kan sebelum tiba di tulisan ini ?

Terimakasih telah bersungguh-sungguh membaca blog ini dan ingin terus berusaha menjadi orang tua yang penuh kasih sayang..


Teman-teman,

benang putih dari masalah perilaku kekerasan terhadap anak yang selama ini teman-teman lakukan,


masalah yang teman-teman miliki bukan hanya kekerasan terhadap anak,


melainkan ada 2 hal lain yang juga penting untuk diberi fokus,


yaitu masalah dalam berhubungan dengan orang tua dan masalah terkait konsep diri individu.



Kami akan membantu menjelaskan semuanya kah?

Kami akan membantu sesuai dengan kapasitas dan kemampuan yang kami miliki.

tidak lebih dari itu.

Satu per satu

insya Allah.


Sisanya, berdayakan dirimu..!
trus belajar, berusaha, berdoa.. setiap harinya..
Semoga Allah mudahkan


----------------------------------------------------------------------------------------------


Untuk saat ini, kami akan menutup masalah pertama. Perilaku kekerasan terhadap anak.


Kami berharap, setidaknya saat ini teman-teman memiliki keyakinan bahwa teman-teman mampu melepaskan ketidakberdayaan teman-teman akan perilaku kekerasan terhadap anak.


Karena teman-teman saat ini, setidaknya telah memiliki pengetahuan dan dukungan untuk itu..!


Pada artikel-artikel sebelumnya, kami telah menyediakan beberapa tulisan yang kami pikir teman-teman membutuhkannya.

Semoga dapat dipahami dan dilakukan dengan baik. Pelan-pelan saja, dan trus semangat melatihnya, =)

----------------------------------------------------------------------------------------------

Tiga artikel terakhir, mengapa rileksasi, manajemen marah, serta pemahaman tentang stres dan coping stres?


Karena  3 hal itu insya Allah akan sangat membantu teman-teman untuk mengendalikan diri, termasuk kemarahan dan refleksnya.


rileksasi, untuk membantu teman-teman 'menyantaikan diri' dari otot2 kaku ketika marah, letih, dll


manajemen marah, memberikan langkah-langkah yang dapat dilakukan ketika merasa marah


stres dan coping stres, memberikan pemahaman tentang situasi tidak menyenangkan dan apa saja yang dapat dilakukan untuk mengatasinya


insya Allah, akan kami berikan tulisan mengenai pengetahuan tentang cara yang baik dalam  berkomunikasi.
insya Allah akan sangat membantu teman-teman dalam mengungkapkan pikiran, perasaan, keinginan teman-teman dengan baik, terutama untuk orang terdekat.
Karena masalah teman-teman yang sebenarnya, tidak hanya kepada anak-anak..
wallohu a'lam

----------------------------------------------------------------------------------------------

bismillaah...

Apakah teman-teman pernah membaca kisah-kisah kekerasan yang dilakukan oleh orang tua dengan latar belakangnya dan membandingkan dengan yang teman-teman alami?


Jika YA, apakah teman-teman merasakan ada kesamaan 'tema' cerita disana?
tidak hanya tentang kekerasan yang dilakukan oleh orang tua.
tapi tema-tema bermakna di balik itu.


Tentang 'minimnya ilmu' orang tua di masa mudanya (ada yang hingga saat ini)

Tentang ketidakberdayaan seorang anak

Tentang ketidakberdayaan istri 'membela' anak-anaknya

Tentang ketidakberdayaan saudara-saudara lain pula

Tentang ketidakberdayaan teman-teman mengalahkan rasa marah

Tentang penyesalan teramat sangat ketika marah

Tentang menyalahkan masa lalu, termasuk orang tua yang membuat teman-teman 'begini'

Tentang solusi untuk menjaga jarak saja dengan orang tua

Tentang perasaan 'bahagia' ketika berhasil tidak marah beberapa waktu

Tentang perasaan gagal ketika teman-teman marah kembali kepada anak

Tentang pemahaman diri yang masih trus diupayakan untuk menggenapkannya:
Pemahaman sebagai anak yang baik,

Pemahaman sebagai istri yang baik,

Pemahaman sebagai ibu yang baik,

Pemahaman sebagai diri yang baik.

apakah beberapa hari ini teman-teman telah berusaha mengaplikasikan artikel-artikel di blog ini namun merasa gagal?

tegakkan kepalamu..!

tidak ada kata gagal untuk teman-teman semua.

kecuali

teman-teman memiliki harapan untuk berubah dengan instan
sesuatu yang tidak mustahil dilakukan namun  berbahaya jika tidak dilengkapi kemampuan mengelola diri dengan baik (teman-teman malah bisa depresi sendiri)


dalam perubahan perilaku yang kita sebut 'kebiasaan',
seseorang bisa jatuh, berkali-kali, menyesal dan itu sangat wajar.
yang tidak wajar adalah ketika jatuh lagi dan tidak menyesal dan tidak ada upaya memperbaiki diri setelahnya.


Apakah teman-teman adalah orang yang ingin hasil yang instan dan tidak wajar itu?

saya pikir tidak ada satu pun yang seperti itu disini.


Jadi, STOP merasa diri gagal ketika tergelincir dan terus STOP melakukan kekerasan pada anak semaksimal mungkin yang dapat teman-teman lakukan..!

Teman-teman tergelincir 1 kali
Bangkitlah 2 kali. langsung 7 kali kalau perlu.
Tergelincir lagi 1 kali?
Bangkitlah lebih banyak dari sebelumnya
Tergelincir lagi?
Bangkitlah lebih banyak lagi dari sebelumnya?

Tergelincir berkali-kali berkali kali?
Bangkitlah bangkitlah bangkitlah lagi


Buang semua perasaan gagal, rendah diri, mengecap diri sebagai ibu yang buruk

Buang semua perasaan dan pikiran negatif itu

Karena sungguh, itu semua tidak ada gunanya untuk dirimu sama sekali
apalagi untuk anak-anakmu

ibu yang gagal? lha anaknya gimana nanti?

mari kita bentuk mental yang kuat, keyakinan yang positif sebagai ibu..

karena teman-teman disini tidak berleha-leha,
tapi teman-teman sudah berusaha dan mampu menghasilkan perilaku positif dengan sangat baik.

Dan teman-teman, sampaikah insight (pemahaman diri) pada teman-teman, bahwa sebenarnya, siapapun dapat melakukan kekerasan terhadap anak?

Sampaikah insight pada teman-teman, bahwa sebenarnya yang membuat dirimu tidak dapat mengendalikan diri ketika marah, melakukan kekerasan kepada anak dan lain-lain, BUKANLAH pengaruh kekerasan dari orang tua saja?

Melainkan 
MINIMNYA SUPPORT DALAM KESEHARIAN,
STRES YANG BERULANG DAN SILIH BERGANTI dalam keseharian,
CARA MENGHADAPI STRES YANG TIDAK TEPAT,
LINGKUNGAN YANG 'TERKESAN MEMBIARKAN',
PERILAKU YANG TERBIASA DILAKUKAN,
MINIMNYA 'ILMU',

YANG KESEMUANYA MEMBUAT TEMAN-TEMAN MENJADI MEMILIKI PERASAAN TIDAK BERDAYA.
dan kesemuanya itu, bukan salah anak-anak kita..!

Mengapa ada orang yang mampu mengendalikan marahnya meskipun iapernah mengalami kekerasan dari orang tua?

Karena ia mendapatkan INSIGHT yang tepat, terlepas apakah ia mendapatkan dukungan dari luar atau tidak dll.

Karena ia 'MAMPU MEMBERDAYAKAN DIRINYA'.

Wallohu a'lam.



Karena hidup di dunia ini adalah pilihan
Karena kita adalah orang dewasa yang seharusnya mampu berpikir dan bertindak logis
Karena tidak ada alasan apapun yang membenarkan kekerasan terhadap anak-anak kita



Bukankah Allah tidak menghisab perbuatan anak kecil apalagi menghukumnya?

Mengapa kita yang justru orang tuanya malah melakukan kekerasan terhadapnya?



Bukankah Allah perintahkan kepada kita untuk menyampaikan kebenaran dengan  hikmah dan kelembutan kepada orang lain?

Mengapa justru dengan anak-anak kita yang masih kecil, yang membutuhkan pendidikan dan kasih sayang kita justru kita lakukan kebalikannya?


Sedang lapar..
sedang lelah, capek..
sedang mengantuk..
sedang sakit, demam, sinus, dll


oh,
Hentikan mencari-cari alasan..!
Anak-anak tidak memiliki pilihan, seperti kita dulu, lemah, dan tidak berdaya, hanya bisa menerima semua perlakuan org dewasa, lalu kembali tersenyum ceria.. Demi menyenangkan hati mereka..

Apa karena anak-anak itu
belum bisa membalas pukulanmu,
bentakanmu,
amarahmu,
lalu kamu merasa berkuasa atasnya?

merasa aman menyemena- menakannya?

padahal sesungguhnya, mereka adalah aset berharga kita sebagai salah satu bekal kita di akhirat nanti..

yang dengan kesholehannya, akan mendoakan kita



Kita orang dewasa,
Kita punya pilihan,
Untuk terus belajar,
Dan memperbaiki diri...


----------------------------------------------------------------------------------------------

Di tanggal ini,

mari, kita kuatkan niat kita lagi, untuk mampu meredam marah-marah kita


menjadi orang tua yang berperilaku seperti orang tua..


dan mari, kita perbaiki hubungan dengan orang tua kita lagi..

menerima mereka, memaafkan mereka.. tidak mengingat lagi kesalahan mereka

memaknai hubungan anak-orang tua yang kita miliki lebih baik lagi..


artikel selanjutnya, insya Allah, mari kita berusaha dengan ketulusan kita, menerima orang tua kita, bagaimanapun mereka..


bismillaah..

tolong mudahkan kami ya Allah.. aamiin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar