Rabu, 15 April 2015

Tentang Kita

Oleh Innu Virgiani Agustya

Ya, hidup kita hanya satu kali, dan waktu terus berjalan tanpa mengenal kata 'kembali' 'ulang' atau malah 'mundur'.



Tapi kita, di waktu yang terus berjalan itu,selalu dapat melakukan kembali, mengulang kesalahan, atau malah
melakukan kemunduran dalam menjalani kehidupan.
Apapun, ketika semuanya telah terjadi dan menjadi takdir, terimalah..




Selanjutnya, bergegaslah memperjuangkan hidupmu yang akan dipertanggungjawabkan di hari akhir nantinya, untuk menjadi Ummat Islam yangg dibanggakan Rasulullah..
Yang seharusnya, berakidah lurus, baik ibadahnya, baik akhlaknya,berkasih sayang, bermanfaat, melakukan hal-hal yang dicintai Allah. Wallohu a'lam.
Ah, mengingat kembali awal cerita berdiri grup ini,

Ibu xxx...
Seorang yang tidaksatupun dari kami kenal secara personal, sepertinya teman-teman juga
tidak.. yang kisahnya berhasil memunculkan kecemasan atau ketakutan bagi
beberapa ibu..


Ya, kami dirikan grup ini.. dengan harapan,
dapat menjadi salah satu bagian yang 'menghentikan' kisah serupa atau apapun semacamnya..
atausetidaknya, dapat membantu setidaknya tidak dari teman-teman disini
yang memiliki kisah itu.. dengan keterbatasan kami. Semoga Allah ridhoi.


Teman-teman,
percayalah,
masalalu yang dialami teman-teman, memang bukan hal yang menyenangkan.. dan
bagi sebagian besar orang, itu adalah hal yang sangat sulit...


namun,

karena bersama kesulitan ada kemudahan...
teruslah berusaha keras..!  Mohon selalu perlindungan Allah.. Berdayakan dirimu..!


Stop merasa diri tidak berdaya
ketidakberdayaan, galau, was-was, putus asa.. semua dari makhluk Allah yang selalu ingin menggoda keimanan kita.
makhluk itu dan kita, sama-sama makhluk Allah.. tapi derajatnya? sungguh lebih tinggi kita, seharusnya



Sebelum 'waktu' habis
jadilah ibu yang baik, penenang anak-anak kita.. sungguh mereka Allah ciptakan
untuk menyejukkan mata kita.. hanya saja, ketika mereka lahir, mereka
masih 'kosong'.. bantulah mereka, bantu anak-anak kita, untuk menapaki
dunia mereka dengan tenang.. untuk menyejukkan mata kita.. dengan
senyummu bukan marahmu, dengan sabarmu bukan teriakanmu, dengan sayangmu
bukan pukulanmu..


karena mereka pun, tidak ingin kehadirannya untuk mempersulitmu..
karena mereka pun , tidak pernah ingin menguras air matamu.. apalagi menghabiskan kesabaranmu..
siapa yang mau begitu ?



anak-anak kita hanya.. belum tau.. 
harus begini atau begitu..

hmmph, kalau seorang anak begitu dilahirkan sudah paham semuanya.. apakah mereka butuh orang tua?



dan maukah, dirimu menjadi orang tua 'tanpa arti' bagi mereka?
Allah.. sudah mengatur semuanya dengan begitu sempurna.
Anakmu yang kau lahirkan.. butuh 'dididik' olehmu..



--------------------------------------------------------------------------
Orang tua kita dengan keterbatasannya..
Merekakini, adalah orang-orang yang sungguh lebih lemah dari kita.. lihat
gurat wajahnya, rambut putihnya, atau perubahan struktur tulang
'tua'nya..


dulu mungkin mereka tidak tau.. tidak tau bagaimanaseharusnya mengajarkanmu.. tapi mereka, tetap membesarkanmu dengan
caranya yang telah dipikirkannya itu yang paling baik untukmu..
kalau ngga?


untuk apa mereka membesarkan kita??
cuma buat mendengar tangisan kita ketika kita masih kecil.. 
mendengarkan rengekan kita..
pegel2in badan gendong2 kita..


susah tidur ketika malam..
nambah2in pengeluaran makan..
nyempit2in rumah
Ya Allah.. mengurus bayi dan bocah-bocah itu.. yah, teman2 merasakan sendiri.. =))



Ya Allah, ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku, sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku di waktu kecil..
Ketika kita kecil.. tidak terbayang bagaimana kasih sayang mereka untuk kita..


pelukan, ciuman, gendongan, belaian, semuanya... 
sayang otak kita masih sangat terbatas untuk mengingatnya...

ekspresi sayang yang mungkin malu atau sudah sulit mereka lakukan ketika kita sudah lebih besar...



cium-cium kita selalu setelah kita beranjak besar? weeew, kita aja mungkin ogaah dicium mereka.. =D
Yah, materi menerima dan memaafkan semoga teman-teman sudah khatam ya dan 'lulus'.. jadi ngga usah dibahas ulang =)

Jadi, daripada fokus selalu mengharapkan orang tua berubah, yuk fokus pada diri kita untuk tidak terluka karena mereka.. fokus pada apa yang bisa kita lakukan untuk mereka.. membahagiakan mereka.. Semoga dengan kesabaran dan kesyukuran yang kita berikan, serta doa-doa kita untuk orang tua kita, Allah berikan jawaban yang baik-baik untuk kita.. Yakinlah, orang tuamu sungguh-sungguh mencintaimu.. seperti dirimu mencintai anak-anakmu.. 



--------------------------------------------------------------------------

Sejak
awal sudah dijelaskan bahwa pola asuh orang tua bukanlah satu-satunya
hal yang mempengaruhi  perilaku kekerasan terhadap anak. Banyak faktor
yang berperan disana, termasuk karakteristik individu. Konsep diri
adalah salah satu 'bagian' diri yang sungguh berperan dalam hal ini. Terus bangun
konsep diri positif, lakukan keterbukaan dengan pasangan, orang tua,
keluarga, teman-teman yang 'layak', serta membiasakan diri untuk
berpikir positif. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar