Rabu, 15 April 2015

Pengungkapan Diri (Self Disclosure)

Oleh: Nita Silvianti


People tell themselves stories
and then pour their lives into
the stories they tell.

Anonymous


Bismillaah…



Setelah kemarin mengisi kuis tentang self disclosure, sekarang saatnya kita membahas self-disclosure itu sendiri.*Haaahh… banyak banget bahan materi yang mesti dibaca.. kayaknya seperti itu ya pikiran teman-teman semua?
Gak apa-apa dong ya, berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian.. Susah-susah dulu supaya bisa dapat hasil yang menyenangkan. Yuk, semangat.. sambil terus melatih konsep diri yang positif.. Aku senang belajar. Aku bisa berubah baik. Yeayy !!!


Nah, ngomong-ngomong tentang konsep diri, self-disclosure ini punya kaitan erat nih. Ya, hitung-hitung masih kerabat dekat, sodaraan gitu.. Apa sih hubungannya?


Kita kenalan dulu deh sama self-disclosure ini.


Self-disclosure, kalau diterjemahin ke bahasa Indonesia kira-kira artinya itu pengungkapan diri.Pengungkapan diri adalah proses komunikasi dimana seseorang membuka dirinya kepada orang lain. Berbagi informasi tentang dirinya kepada orang lain. Dengan terbuka kepada orang lain, hubungan interpersonal akan terbentuk dan menguat, juga semakin meningkatkan kepercayaan satu sama lain.
Apa aja yang dibagi? Bisa pengalaman hidup, emosi, pikiran, tujuan hidup, kegagalan, kesuksesan, mimpi, harapan dan sebagainya.

Pengungkapan diri haruslah dilandasi dengan kejujuran dan keterbukaan dalam memberikan informasi, atau dengan kata lain apa yang disampaikan kepada orang lain hendaklah bukan merupakan suatu topeng pribadi atau kebohongan belaka sehingga hanya menampilkan sisi yang baik saja. Yang buruk dan terburuk pun dapat disampaikan kepada orang lain.


Untuk menjawab pertanyaan mengapa seseorang perlu memberitahu orang lain tentang dirinya sendiri, maka hal tersebut harus dilihat sebagai suatu siklus yang melibatkan 3 (tiga) hal yaitu pengungkapan diri, hubungan persahabatan dan penerimaan terhadap diri sendiri. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

* Merupakan suatu hal yang sangat baik jika anda mengatakan kepada teman atau orang lain yang berinteraksi dengan anda bagaimana mereka dapat mempengaruhi anda. Dengan mengungkapkan perasaan dan berbagi pengalaman maka akan dapat semakin mempererat hubungan persahabatan.

* Penerimaan teman atau orang lain akan memudahkan anda untuk dapat menerima kondisi diri anda sendiri.

* Karena anda sudah dapat menerima diri sendiri dan merasa nyaman dengan kondisi tersebut, maka anda lebih mudah untuk mengungkapkan diri sehingga hubungan dengan teman anda terasa lebih menyenangkan.

*Dengan adanya berbagai masukan dari orang lain, rasa aman yang, dan penerimaan terhadap diri, maka anda akan dapat melihat diri sendiri secara lebih mendalam dan mampu menyelesaikan berbagai masalah hidup.




Tuh.. tuh.. sudah kelihatan kan, hubungan pengungkapan diri ini sama konsep diri?

Ya… Jadi, pengungkapan diri itu salah satu cara untuk menciptakan konsep diri seseorang melalui pengenalan diri. (baca di 4 dimensi jendelanya Pak Johari ;p )


Cooley (1992) menjelaskan bahwa konsep diri individu seseorang secara signifikan ditentukan oleh apa yang difikirkannya tentang fikiran orang-orang atas dirinya. --> masih ingat ini juga di materi sebelumnya?


Daaaannn… ooo.. ooo.. ternyata pengungkapan diri juga berkaitan dengan penerimaan diri ! Hmmm… satu paket lengkap ;)


Manfaat dari pengungkapan diri ini secara lengkap dapat disebutkan sebagai berikut:
>         Meningkatkan kesadaran diri (self-awareness). Dalam proses pemberian informasi kepada orang lain, anda akan lebih jelas dalam menilai kebutuhan, perasaan, dan hal psikologis dalam diri anda. Selain itu, orang lain akan membantu anda dalam memahami diri anda sendiri, melalui berbagai masukan yang diberikan, terutama jika hal itu dilakukan dengan penuh empati dan jujur.
>         Membangun hubungan yang lebih dekat dan mendalam, saling membantu dan lebih berarti bagi kedua belah pihak. Keterbukaan merupakan suatu hubungan timbal balik, semakin anda terbuka pada orang lain maka orang lain akan berbuat hal yang sama. Dari keterbukaan tersebut maka akan timbul kepercayaan dari kedua pihak sehingga akhirnya akan terjalin hubungan persahabatan yang sejati.
>         Mengembangkan ketrampilan berkomunikasi yang memungkinkan seseorang untuk menginformasikan suatu hal kepada orang lain secara jelas dan lengkap tentang bagaimana ia memandang suatu situasi, bagaimana perasaannya tentang hal tersebut, apa yang terjadi, dan apa yang diharapkan.
>         Mengurangi rasa malu dan meningkatkan penerimaan diri (self acceptance). Jika orang lain dapat menerima anda maka kemungkinan besar anda pun dapat menerima diri anda.
>         Memecahkan berbagai konflik dan masalah interpersonal. Jika orang lain mengetahui kebutuhan anda, ketakutan, rasa frustrasi anda, dsb, maka akan lebih mudah bagi mereka untuk bersimpati atau memberikan bantuan sehingga sesuai dengan apa yang anda harapkan.
>         Memperoleh energi tambahan dan menjadi lebih spontan. Harap diingat bahwa untuk menyimpan suatu rahasia dibutuhkan energi yang besar dan dalam kondisi demikian seseorang akan lebih cepat marah, tegang, pendiam dan tidak riang. Dengan berbagi informasi hal-hal tersebut akan hilang atau berkurang dengan sendirinya.



Hal-hal yang harus diperhatikan ketika melakukan pengungkapan diri:
- Alasan: Pelajari dan kenali dulu, motivasi kita untuk apa
- Kesesuaian: apakah konteksnya, hubungan (relationship), waktu dan tempatnya sudah sesuai?
- Penghalang: Perhatikan apa saja yang menjadi penghalang untuk mengungkapkan diri, dari diri sendiri atau pendengar
- Orang Lain: Berikan kesempatan kepada orang lain untuk melakukan pengungkapan diri mereka (timbal balik).



Untuk meningkatkan kemampuan pengungkapan diri, bisa dilakukan latihan berikut ini:
  1. Jelaskan pendapatmu; Bicaralah untuk dirimu sendiri. Gambarkan pikiranmu, perasaanmu dan pendapatmu.
  2. Gunakan pernyataan mengenai inderamu; Menggambarkan apa yang kamu lihat, dengar, sentuh, rasa dan cium.
  3. Gunakan pernyataan interpretatif; Menjelaskan apa yang kamu pikirkan, percayai dan asumsikan.
  4. Gunakan pernyataan perasaan; Menjelaskan apa yang kamu rasakan dalam hati.
  5. Gunakan pernyataan rekaan; Menjelaskan apa keinginanmu, harapan dan hasratmu.
  6. Gunakan pernyataan tindakan: Menjelaskan apa yang kamu lakukan dan bagaimana kamu bertindak.


Dan seperti keterampilan-keterampilan lainnya, kemampuan untuk pengungkapan diri ini dapat terus berkembang jika terus dilakukan. Latihan dan sharing dengan pasangan atau teman sesering mungkin. insyaALLAH akan semakin mudah dalam melakukan pengungkapan diri ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar