Senin, 07 April 2014

Refleksi Bunda Cinta

Mungkin di dunia ini, banyak yang merasa dirinya paling 'menderita'
tidak berdaya
paling 'jahat'
dan
'sendirian'

tapi yakinlah, Teman.. dirimu tidak sendiri.. banyak teman di luar sana, yang seperti dirimu, atau mungkin mengalami 'lebih' dari yang dirimu alami..

Tulisan ini, sebuah refleksi.. pemerimaan dan pemaafan, seorang anak..




Bacalah, Teman.. dan ambil hikmahnya.. betapa Bunda Cinta yang merasa tertekan justru ketika ibunya meminta maaf atas semua kesalahan-kesalahannya..

Jika teman-teman berpikir

"Ibunya minta maaf??
Orang tuaku tidak pernah tuh.. dan aku merasa mustahil orang tuaku akan minta maaf kepadaku..."

Hentikan berpikir seperti itu..

Mari, kita belajar untuk lebih dewasa..

Mengenali diri dan melihat sudut pandang orang tua kita,

banyak sisi orang tua, yang sungguh kita tidak tahu..

Namun satu yang pasti.. pahamilah.. mereka punya alasan..

dan Allah, tidak pernah salah memberi ujian pada hamba-Nya..

dirimu diberi ujian, karena dirimu mampu..! dan Allah memampukanmu untuk itu,

bersabarlah.. bersyukurlah.. dan bagaimana dirimu?

Berefleksilah..

barokalloh..

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Bunda Cinta..

bunda yang sering pernah ngerasa sebagai ibu paling jahat sedunia..
yang anaknya masih bayi udah diomel-omelin..
tapi juga,
bunda yang begitu penyayang...
>kalo ngga penyayang, ngga bakalannya ngerasa dirinya jahat sampe sangat-sangat menyesal...

sayangnya, ketidakberdayaan membuatmu lagi2 melakukannya..
tapi gapapa, terimalah dirimu.. maafkan dirimu..
apapun yang pernah dirimu lakukan, dirimu tetap orang baik yang senantiasa berproses untuk lebih baik..
kamu tidak menerima dan memaafkan diripun, untuk apa?
tidak akan membantu sama sekali untuk menjadi ibu yang baik bagi anak-anakmu..

Sekarang,
gimana? semakin baikkah kontrol dirimu? semoga ya.. aamiin..

peluuuk....


Bunda, bagaimana kabarmu hari ini?
galaukah?
atau tetap merasa hampa dengan pengakuan ibumu yang meminta maaf kepadamu..?
padahal, kata maaf itu, telah ditunggu-tunggu sejak lama, bukan..
tapi, manusia... =D
selalu saja ada celah bagi setan lewat dan membuat kita lengah
tidak mensyukuri 'kebaikan' yang kita terima...


Aku, mengingatmu di masa itu...


anak pertama dr 3 bersaudara, yang sangat saaaaaaaaaaayang dengan ayahmu.... yang meninggal ketika dirimu bahkan belum baligh..
ya Allah.. saya ikut berduka, ya, bunda.. pasti sulit saat-saat itu..
sama sulitnya dengan yang dirasakan ibu..
hanya saja, kau, tidak pernah tahu bagaimana dirinya..
ibu mu itu, selalu menyimpan luka, untuknya sendiri
luka yang tidak terperi, yang ntah sampai kapan akan ia tutupi dengan sikap kerasnya...

Bunda, masih ingat kalo ibu selalu pilih kasih?

Bunda sll dtuntut untuk jd anak yang sempurna, slh dikit aj dpukulin,, dacaci maki,

masa kecil gak ad kt bermain, kalopun brmain sembunyi2, wktu ibu lg jaga ruko dpasar..

Dtuntut untuk sll msk 10 bsr kalo gak psti dpukulin,,

eh, alhamdulillah bunda malah selalu msk 5 bsr.. =D


Bunda masih ingatkah?


Kalo pas jam istrht SD, bunda sll lari ke pasar bantuin ibu jualan sembako,, misalkan ad yng slh bunda dimaki2
ЌäĽo muka bunda mrengut, apa yang dpegang ibu psti dlempar,
ddpn org rame prnh dlempar telur ayam dimaki2..
dblg "ud muka jelek, tambah lg jelek"
hmmh, dasar ibuuu... kagak pnah banget muji anaknya ya.. padahal anaknya juga pengeeeeeeeeeeeen sekali-sekali dipuji...
eh, apa?
selalu dimaki?
hmm, kalo dimaki, berarti yang jelek2 ya..
karena lagi marah, berarti kata yang keluar ya yang jelek-jelek doang..
padahal aslinya?
cantik gitu..! ibumu pasti tau pasti itu dengan baik.. makanya takut banget kalo gadis cantiknya pacaran..

buktinya?

ya suamimu cinta..!

sejak dulu

hingga saat ini,

ah, masya Allah..

baiknya Allah padamu ya...


Bunda,
dulu... sangking pngenny ulang tahun drayain (liat tmn2) bunda prnh mncuri permen di warung krn pengen bagi2 permen ke tmn2,

tapi kthuan sm ibu,, ntah dr mana,, tp ibu tauny bunda beli permen pke duit ibu,,

akhirnya, habis bunda dpukulin,,
 ЌäĽo dpukulin smp memar2,,
Kekerasan fisik bunda alami sampe SMP..
hffft, saat itu, apa yang dirimu rasakan?
marah kah?
tapi, penyayangnya dirimu, dan kelembutan hatimu..
dirimu tidak menyalahkan ibu... malah merasa dirimu diomelin ibu terus karena dirimu bandel..
bahkan hingga menikah dan punya anak,
masya Allah.. baiknya dirimu.. tidak mau mengingat2 kesalahan ibu..

dan,
synestesia itu pun baru terjadi, ketika ibu mulai mengintervensi hidupmu..
setelah bertahun-tahun kemudian..
Bunda, kita liat ibu sama-sama yuk...
Ibu, yang ditinggal ayah kalian, sejak anaknya masih kecil-kecil.. bagaimana rasanya ya?

padahal ketika ayah masih hidup, hubungannya gak harmonis, sll brtengkar,

kalo brtengkar smp prnh dpisahin ttga..!
apa yang ibu rasakan ya?

pasti
kesedihan..

penyesalan teramat sangat...

yang ntah bagaimana menyalurkannya.. dengan kekerasan hatinya..


tapi ibumu yang keras itu,
daripada menunjukkan hancur hatinya, ia menunjukkan ketegarannya..
mencari nafkah untukmu dan adik-adik..
dengan luka hati yang tidak diobati (mungkn hingga saat ini)
ia membesarkan anak-anaknya.. dengan caranya.. dengan ketidaktahuannya akan ilmu parenting dan psikologi segala macem.. dengan pembelajaran sebelajar-belajarnya, yang ia terima dari kehidupannya..
ya, kerasnya kehidupannya.. membuat ia keras mengajari anak-anaknya..
cara yang tidak disadarinya kalau itu salah..

atau, ia menyadarinya namun tidak tau bagaimana berubah
siapa pula yang membantu..
waktu pun.. apakah ada.. untuk berefleksi... kepikirankah untuk itu...?

sedangkan yang ada di pkirannya, mencari makan makan dan makan...

hanya fokus bahwa dirinya punya bocah-bocah untuk dihidupi

anak-anakku harusssssssss kuat..!
mereka punya masa depan yang harusss lebih baik dariku...

sehingga hidupnya...
yah... lakukan saja...
tapi kau tidak tau, bagaimana menderitanya ia...
wallohu a'lam...
Ibumu, membesarkanmu dengan kemampuannya... keterbatasannya.. kekeurangannya...

yang mmg Ngƍäª bs mngelola uang,,

dengan keborosannya, habislah tanah & ruko peninggalan almarhum ayah, yang mmg gak banyak,
tapi.. masya Allah..
pertolongan Allah begitu dekat.. spp mu dr dl gak bayar..
bersama kesulitan, ada kemudahan...
dan ibumu, tetap berusaha membesarkan anak-anaknya... dengan apa yang ia mampu... dengan kekurangannya itu...

tapi tetap, ia ingin anak-anaknya BAIK..!
dirinya, bekerja..!untuk anak-anaknya, setelah 6 tahun ditinggal sang suami..

ibu mutusin untuk jaga kebon nenek di tmpt yang jarak tempuhny 5jam dr rumah..
ibu juga marah..!
ibu yang ingin anak-anaknya baik itu MARAH pas tau putri sulungnya pacaran

bilang "ngelonte" cm gr2 baca diary berisi tulisan "hr ni sneeennGg bgt duduk dkt kamu, untuk prtama kalinya duduk dkt pacar" pdhl y dudukny sebrang2an bkn duduk ber2an..
bunda Dsuruh ngaku udah ngapain aj dgn dpukulin,, terjadi berkali-kali


padahal,bunda saat itu cuma pingin skali, pnya org yang syang sm bunda,,
niat pacaranmu  cm pingin ad yang prhatiin,,
Ibu dengan keterbatasannya.. tidak pernah tau itu... tidak pernah paham itu... bahwa dirimu butuh disayangi, diperhatikan..
karena ia hanya tau bahwa ia harus menjagamu dari laki-laki buaya.. dari pergaulan bebas.. dan ia tidak tau bagaimana mendidikmu dengan baik seharusnya... ia hanya bisa frustasi, marah... membentak-bentakmu.. padahal saat itu.. hatinya kebat-kebit.. takut.. takut remaja putrinya kebablasan..

sampai akhrnya ibu menikah lagi.. setelah bertahun-tahun menjalani hidup 'sendiri'
pernikahan, yang ntahlah.. kita tidak tau apakah ibu bahagia.. atau tidak bahagia..
ah, ibumu...
selalu saja... memilih menanggung semuanya sendirian..Anak2 tiri ibu, mnuduh kalian hanya mau hartany aja..

ibu juga ngga bisa membawa diri.. sampe masuk rumah sakit..

lagi2, anak-anak tiri itu sll mnyindir2 kalian..
Masih sakiiiiiiiiiiiiitkah bunda mengingat itu?

Masihkah merasa bahwa kalian seperti kucing kurapan yang dtendang 

kaos kaki adek2mu di buang anak2 bpk,

bahkan bapak tiri, ketika minta duit dbentak dblg Ngƍäª ad duit..
Ya Allah...
bagaimana juga perasaan ibu saat itu...?
tidak relaaa anak-anaknya dibegitukan.. tapi apa yang bisa ia lakukan...

lag-lagi ia tidak jujur.. hanya menutupi perasaannya sendiri..
ah ibu... sedihnya dirimu..


ups, belum selesai...


sdra tirimu nyebarin crta kalo adekmu hamil,,
dirimu dicaci dblg "anak2 ibumu itu liar2

Ibumu, memasukkan adikmu ke ponpes..
mrk blgn adek hamil,
adek pulang bwt bersihin nama.. malah dblg katany pegi ke kampung untuk gugurin kandungan,,
ya Allah.. ibumu yang menurutmu sangat keras hati, memasukkan adikmu ke ponpes, dengan harapannya, adikmu yang baik, menjadi semakin baik..

kalian,
ibu dan anak..

sama-sama berjuang
dengan jalan masing-masing
dan
saling tidak memahami.. hati masing-masing..
tapi Allah, selaaaaalu menolongmu..
bersama kesulitan ada kemudahan..
dengan hati ibu yang tetap keras ditunjukkannya...
dirimu, krj jd pelayan dl slama setahun,, gaji pertamamu diksh ke ibu, dbeliin bebek petelur,
gr2 dirimu kasih makan lupa nutup bebekny kabur, ad 1 yg gak ktangkep,
dirimu dmaki2 sm ibu smp gak bole krja, setengah hari nyari 1 bebek gak ktmu.. Didiemin sm ibu...

pdhl bebek itu dbeli dgn gaji prtamamu..! sm sekali dirimu gak nyicip gaji prtama..
hiks.. sedih ya, rasanya...
masih sedihkah saat ini?
aku rasa, kau sudah memaafkan sikap ibu yang ini...
namun memaafkan sebelum menerima.. karena terkadang, masih sakit rasanya bila diingat...
namun kuharap.. kau mulai memahami apa itu menerima..
karena kau sudah mulai membuka hati untuk menerima kekurangan-kekurangan ibumu dan kerasnya hatinya...

sadarkah dirimu, Allah selalu melindungimu..
yang tidak mustahil, itu semua, berkat doa ibumu.. yang tidak pernah kau tahu...
jangankan doa... perasaannya saja, selalu ditutupi...
tapi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang selalu tau semua, dan mengabulkan doa ibu mu...
mba vi yakin ibu ngedoain?
apa saya harus menjawab?
mba vi yakin ibu sebenernya sedih setelah membentak-bentak?
apa saya masih harus menjawab?
dirimu.. anaknya..!
dirimu membentak2 anakmu yang masih bayi.. berkali-kali terulang.. menyesalkah?
ya.. ibumu juga begitu...
tapi kok diulang2?
dirimu juga berulang2, bukan?
itu semua karena 'ketidakmampuan' untuk berubah..
namun dirimu, berbeda dengan ibu... ayo stop dari sekarang... semangatttt...! insya Allah bisa.. kau sudah tau cara2nya... Insya Allah...
balik lagi... perlindungan Allah dan doa ibu,,

pembina osismu  menanawarkan honor dtmptmu skolah,,
gaji honor kecil.. tidak kurang akal, kau sambil ngajar privat,,


dan dtmpt krja ktmu dgn laki2 yang skrg jd suami,,

Allah melindungimu dari pacarmu dulu yang berslingkuh,

btw, masihkah kau merasa jijik pada dirimu sendiri karena dulu 'mengemis' cinta?
terimalah bunda...
terimalah dirimu dengan utuh..
maafkan kepolosanmu dulu.. kau begitu karena tidak tahu..
sama seperti ibumu.. ia begitu karena ia tidak tahu.. bagaimana menjadi ibu yang baik seharusnya...
kalau khawatir anaknya terjerumus yang tidak-tidak, harusnya bilang khawatir, ajarkan agama, cara bergaul yang sebenarnya.. bukan membentak-bentak
kalau khawatir akan masa depan anak, ajarkan dengan kasih sayang, tumbuhkan  motivasi berprestasi yang baik.. bukan membentak-bentak..
ibumu tidak paham itu..
terimalah..
maafkanlah juga atas kekurangannya itu..
ibumu butuh ketulusan dan keikhlasanmu.. di hari-hari tuanya ini.. ia juga seharusnya bahagia.. merasa dicintai anak-anaknya...
bukannya khawatir, larut dalam kegelisahan dan penyesalan mendalam.. padahal usianya kini tidak seperti dulu.. garis-garis tua wajahnya, tidak bisa berbohong..
badan kuatnya, mulai lemah...
jangan bunda..
jangan biarkan ibumu hidup dalam pemaknaan 'gagal' sebagai ibu... gagal sebagai manusia..
anak-anak adalah 'jantung hati' seorang ibu...
tolong bantu ibumu...

Ingatlah... betapa marahhhhhhnya ibumu setelah tau dirimu yang pernah akan 'dijahati' adik iparnya...!

alhamdulillaah Allah masih menjagamu...


masih shoocckk bgt kah rasany,,,
tb2 dirimu plg kuliah diusir dr rmh,, katany dirimu ganggu suaminy ( yaa Allaaahhhhh skt bgtk,,, dirimu bongkar smua aibnya,, kamu dblg fitnah,, jdlah mlm itu dirimu pergi dr rmh,, suami uwak blg ke sodara2 katany dirimu gak bs diatur

dirimu mmg keraaass orgny
itu,
keturunan siapa?
=D 
ketegaran itu? hasil didikan ibumu juga bukan?
tidak lemah
tidak klemer-klemer
tahan banting

dan Allah.. lagi2 menolongmu.. memudahkanmu..
di saat keluarga malah seperti 'musuh' atau lebih kejam dari itu,

dirimu kos,, makin banyak sodara,, privat makin banyak,, dan org tua yang dirimu ajar privat baik2 smua,, yang pnya warung dstokin sembako,, ad yang nambahin uang privat, ada yng pnya pabrk kripik modalin jualain kripik sanjai, alhamdulillah pertolongn Allaahhh itu sll ad.. dirimu mengatakannya sendiri...
dirimu juga

punya mertua, adek2 ipar,, bhkan sesama iparpun baiiiiiikkkkk smua smp saat ni.. Berkah yng sll engkau syukuri..
tinggal ibumu...yang membuatmu kadang kalo malem kebangun smp nangis sesegukan,, knp ibumu bgni amat,,

ibumu.. Tiaaaapppp ibumu dsni,, psti ribut..

Blm lg ngomel2ny yang gak jls,,

dimaki2 katany anak pertama gak bs jd contoh,,

kalo brusaha jelasin dblg ngelawan,, mentang2 ud sarjana,,

sll ituuuuu yang dbawa2..


ya... ibumu masih dengan kekurangannya...

dapatkah dirimu terima ibumu yang belum berubah-ubah, bunda?

dapatkah drimu memaafkan ibumu yang masih begitu-begitu aja?

karena Alhmdulillah,,

skrg khdpnmu sdh sangaaattt mbaik dbnding dl..
Pnya swmi yang sayang dan dkucuri Allah rezeki yang berlimpah..
sedangkan ibumu, bagaimana hatinya di hari-harinya pun... ntahlah...

sampai-sampai kau merasa sakit dan membenci ibumu..
karena dirinya kamu tidak mampu menontrol marahmu ke anakmu..
padahal, yang 'ngapa2' in anakmu.. ya dirimu...
terimalah kekuranganmu, bunda.. maafkan dirimu juga..
terimalah kekurangan ibumu.. dan maafkan pula..


Lihatlah, betapa Maha Pengasihnya Allah padamu..
dirimu dibilang anak durhaka?
langsung kamu mampu buktikan bahwa kamu bukan anak durhaka.. kamu bantu ibumu membiayai adik-adikmu.. Allah memampukanmu untuk itu..
dirimu tumbuh jd org yang emosional, tempramental, senggol bacok..?

Tp penyayang.. Alhamdulillah teman2mu banyak,, jd tempat curhat org.. orang-orang percaya padamu..
Bahkan Allah, memampukanmu membayar 'hutang' ke keluargamu dulu.. dan kau lebihkan...

lihatlah
lihatlah banyak kelebihan dan keberuntungan yang kau miliki..
cinta kasih, penghargaan, ketulusan, dirimu punya semua..
bahkan......
pengakuan bersalah.. permohonan maaf dari ibumu...
sudah kau miliki juga...!!!!!!!
apalagi yang kurang?

sedangkan ibumu saat ini?

sedang dalam rasa bersalahnya... penyesalannya... ketakutannya... akan ditinggalkan putri kebanggaannya
mungkin juga tidak tahu harus bagaimana...
kecemasannya.. ketakutannya.. akan sakit adikmu saat ini...seperti ayahmu dulu...

Adikmu sebagai tumbal ibu?
oh.. apakah Allah membutuhkan tumbal?
berpikir logislah...
berbaik sangkalah..
Allah berikan sakit pada manusia, banyak sebabnya.. dan sakit itu, salah satu cara Allah mengampuni dosa-dosa kita..
ibumu sedang merasa ketakutan saat ini..
bayangan akan ayahmu dulu.. sungguh menghancurkan hatinya..
ibumu mungkin sangat ketakutan.. anak yang ia sayangi sakit seperti itu..
padahal perkembangan kedokteran juga semakin maju..
semoga adik bunda baik-baik saja... aamiin..

Percayalah,
ibumu sudah sejak lama, menyesali sikap-sikapnya, sebelum adikmu sakit
hanya saja, ia tidak tau apa yang ia lakukan...
pun.. baru sadar setelah adikmu sakit,

apakah ia tidak layak menerima maaf yang tulus?
padahal ia adalah seorang ibu.. yang berusaha mendidik anak-anaknya...

ia sudah minta maaf atas ksalahanny slama ni,,

ia sudah bilang dirinya sadar telah salah, slh mnddidik anak-anaknya shg benci dgn bliau,,

beliau brulang kali blg mohon maaf beribu2 maaf..

bunda, ia seorang ibu...

ia sangat mncintai anak2ny,,

kalian pikir,
apa yang membuat ia mampu hidup seperti ini kalau bukan karena anak-anaknya?
Ia hanya, seorang yang kesepian dalam hidupnya selama ini..

jangan,
jangan pernah ragu untuk membuka hatimu untuknya..
ia seorang ibu..
ibumu...


jangan tkut, ragu bimbang,
apa bnr smuany akan mmbaik, apa bnr smuany jd lbh baik... karena engkau brharap bgtu..
Ingatlah, Allah sesuai prasangka hamba-Nya..
Allah yang selama ini selalu menolongmu... hingga saat ini pun tidak pernah meninggalkanmu...

Kalau Allah saja menerima tobat hamba-hambanya, bagaimana mungkin kita, pesimis pada ibu yang melahirkan kita...?

Ya, pesimis mungkin wajar... ibumu mungkin akan salah lagi... tapi semuanya butuh proses.. yang harus dilalui sebaik-baiknya...
manfaatkanlah waktu yang ada... manfaatkan sebaik mungkin..

karena kita, manusia dewasa.. selalu punya pilihan untuk memperbaiki keadaan..

karena ketenangan hati dan bahagia,

sungguh, jauh lebih indah daripada bergelut dengan perasaan pesimis..
selagi Allah masih memberikan kesempatan hidup bagi kita.. wallohu a'lam..

barokalloh....



-------------------------------------------------
Aku, jadi ingat kisah ibuku...
ibuku yang cerdas dan 'nakal' sewaktu kecil
dan 'tidak suka' ayahnya...
disuruh ngaji musti sambil dikejer2 pake sapu.. dll..
mungkin memang orang tua jaman dulu begtu apa ya kalo ngajarin.. >yah, pastinya tidak semua...

suatu hari,
usianya 9 tahun,
diajak tanding catur dengan ayahnya...

ibuku yang cerdas itu, masya Allah, tidak pernah kalah
akhirnya kakekku, menyuruhnya mengambilkan minum..
selagi ia mengambil minum, kakek mengambil salah 1 pion caturnya
ketika kembali,
ibuku
tentunya langsung tahu... karena dia mampu mengingat dengan baik..
akhirnya,
ia marah... mengatakan ayahnya curang dll... sampe besoknya mau jalan sekolah, masih ngambek, ga mau salaman sama ayahnya..
dan sepulang sekolah,
ia melihat ayahnya,
terbujur kaku
berkafan putih
tidak bernyawa
ya, babah meninggal tertimpa bangunan ketika bekerja...

ibuku kecil itu... diam tidak bergeming menatap ayahnya

anak bandel itu bahkan tidak bisa menangis
ia menyesal.. amat sangat menyesal...
ia bahkan relaaaa... rela berkali2 dimarahi ayahnya dan tidak akan membantah jika disuruh apapun...
ia rela kalah berkali kali main catur asalkan ayahnya hidup lagi

ia meminta pada Allah, kalau ia akan jadi anak baik.. yang penting ayahnya hidup kembali...
tapi sang ayah.. tetap diam.

bertahun-tahun kemudian.. usianya 54 tahun.. menjalani hidup dengan nenek...
mereka jelas.. bukan pasangan yang akur...!
mereka, 2 wanita kesayanganku yang jarang akur..
selalu bertengkar..........
ibuku selalu belajar memahami nenek... dan juga nenekku... dengan ketidaksabaran yang mereka miliki... tapi tetap, jaranggg akur

sampai suatu ketika, setelah 6 tahun lebih nenek sakit-sakitan..
nenek minta maaf pada ibu...
maaf itu.. terdengar sangat menyakitkan di telinga ibuku
ibuku tidak mau mendengarnya...
ia bilang pada nenek, ibu ngga pernah salah.. saya yang salah terus.. ibu kan ibuku... saya yang harus minta maaf...
benar nak? kamu memaafkan ibumu yang cerewet ini? tolong ikhlaskan semua kesalahan ibu ya.. tolong ridhoi...
nenekku juga mungkin tidak pernah meminta maaf 'segamblang' itu..
baru kali itu
dan seminggu kemudian, ia meninggal...
ibuku bilang... sejahat apapun ibu, aku tidak akan terluka... karena aku juga banyak salah kepadanya...

namun ntah kenapa kita lagi2 melakukan kesalahan..

padahal selalu ada kesempatan untuk memilih tidak melakukan kesalahan...

hmm,

hidup..
ya..

hidup..!
anugerah terindah yang Allah beri untuk kita dalam hidup kita, justru kehidupan itu sendiri....
selagi kita masih hidup,
manfaatkan dengan baik...
menerima diri kita sendiri, memaafkan diri kita yang tentunya pernah salah...
menerima semua yang ada dalam hidup kita..
termasuk juga orang tua kita.. dan memaafkan mereka...
wallohu a'lam...


btw, memaafkan itu apa?
insya Allah akan ada materinya.. =))

2 komentar: