maukah teman-teman membaca ini?
sebagai jendela...
jendela? untuk menambah "input" warna warni duniamu....
Bayangkan, ketika suatu saat di rumahmu, dirimu merasa 'sempit....
sedang punya masalah.
kalo lagi punya masalah, biasanya apapun keliatan tertutup smua...
padahal kalo liat jendela, dunia itu masih luas,
ya... tengoklah ke jendela.. pandanglah pada satu sosok teman ini..
satu saja, tidak sepuluh atau jumlah lain...
bukalah makna cerita hidupmu
dengan bermakna
----------------------------------------------------------------------------------
Mmhh..
Aku ingat.. Saat kelas 4SD, ibuku bahkan pernah mengatakan padaku, d depan teman2 ku.. Yg sangat "menghormatiku",
"Huh.. Lebih baik dulu begitu lahir kucekik dia.. Biar mati sekalian.. Dari pada tau klo sekarang.. Dia tdk berguna seperti ini"
Beliau berkata begitu.. Hanya karena, aku tdk memasak nasi...
Sehabis
ashar, aku malah mendengarkan curhat anak2 yg datang pd ku.. Dan begitu
maghrib tiba.. Mereka akan bermain k rmh.. Untuk belajar bersama ku..
Cuci piring, cuci baju, membuka dan menutup jendela, memasak nasi, menyapu rmh.. Sedangkan adik no 2, tdk melakukan apapun...
Pulang sekolah, dia akan melemparkan kaos kaki ke kanan, sepatu k kiri, tas ke depan.. Baju seragam ke kolong meja.. Dll..
Besok
paginya, dia akan berangkat k sekolah, dgn memakai seragamku, sepatuku,
kaos kakiku, tas sekolahku, pensil warnaku.. Yg semuanya tersedia
rapizzz
Sedangkan
aku, akan terlambat karena mencari2 kaos kakinya, sepatunya.. Dll..Aku
memakai baju seragamnya yg kebesaran (yeup.. Badannya jauh lbh besar
dari ku), bahkan sepatunya pun longgar buat ku..
Satu2nya cara supaya aku bs memakai perlengkapanku, aku harus merapikan semua perlengkapannya.. Sebelum dia memakai milikku..
Saat
itu, aku baru saja diambil dari nenekku (nenek dari ibu), aku
benar2 asing dgn mereka semua.. Aku benar2 tdk suka dan marah dgn
perlakuan yg ku terima..
Bagaimana bisa.. Saat aku
kecil "dibuang", lalu diambil.. Namun diperlakukan semena2 seperti
ini???#d rumah nenek, aku adalah "tuan puteri", punya satu org pembantu yg
khusus melayaniku.. Aku bahkan tdk ingat.. Dmn dapur d rmh nenek ku
itu.. Krn aku memang tdk pernah ke sana..
Saat aku mulai sering k perpustakaan...
Mulai tdk lagi mencuci pakaian sambil menangis..
Jika aku tdk bs mengendalikan si no 2...
Aku ingat.. Selalu "harus" ranking 1
Sampai aku pernah memohon2 kpd kepala sekolah.. Untuk menuliskan ranking d raport (saat itu.. Seluruh kelas tdk ada yg d tulis)
Aku pergi k ruang guru.. Memohon.. Dan menangis.. Krn aku tau.. Aku akan dipukul oleh ayahku.. Jika aku tdk rangking..
Saat diberi tahu itu.. Aku sangat terkejut.. Mana yg lbh baik.. Menjelaskan "memang tdk ada satupun yg ditulis"
Sepanjang jalan pulang.. Aku terus menerus berdo'a pada Allooh.. Untuk memberiku ilham yg baik... Dlm memberi penjelasan..
Meminta pada Allooh untuk melembutkan hati ayahku..
Dan memberiku kesabaran.. Jika nanti ayahku marah dan memukul ku..
Selepas sholat maghrib, saatnya memperlihatkan rapot2 kami...
"Maafkan
aku ayah.. Aku akan berusaha lbh keras lagi.. Aku akan mengurangi
nonton tv.. Mengurangi bermain.. Dan lbh giat belajar.. Krn nilaiku
turun"
Walau ayahku tdk pernah memberi nafkah kpd keluarga kami.. (Aku langsung bekerja begitu lulus dari SMU)
Some how..Aku bersyukur.. Dibesarkan dlm lingkungan ***...(Jika dibandingkan dgn org yg awam agama sama sekali...)
#saat
mengundurkan diri... Kepala dinas tdk mau menandatangani surat
pengantarku.. Selama 1 th... Dan bahkan gajiku masih d bayar.. Walau aku
tdk pernah masuk kantor...
Setelah pindah k negeri tetangga.. Beliau baru menandatangani.. Dan aku mengembalikan seluruh gaji yg ada d rekening...
Salah
satu adikku..Aku ingat betul.. Ketika beberapa bln yg lalu..Dia
melarang siapapun memberi uang ayahku..Dia sangat menbencinya..
Menyebutnya ayah yg tdk berguna.. Dll..Astaghfirullooh..Semoga Allooh
membukakan pintu hatinya...
Yaah..Aku
sungguh faham..Dgn gajiku sebagai PNS, 2 org tua, 6 org adik yg
bersekolah.. Dgn dia yg kuliah.. Pasti sangat kurang untuknya...
Sampai pada akhirnya...
كَأَنَّهُمْ
يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوا إِلَّا عَشِيَّةً أَوْ ضُحَاهَاPada
hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak
tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi
hari.
Mengapa lee seung gi yg tdk beragama.. Bisa demikian "sempurna"Sedangkan ar**l? Dgn nama yg indah? Bahkan berkelakuan kebalikannya?
Tdk bisa dipisahkan..Antara dunia.. Dan tujuan sebenarnya, setelah kita mengambil bekal yg banyak d dunia..
Padahal
masih ada akhirat.. Dimana kita akan dimintai pertanggung jawaban..
Akan bakti kita pd org tua, misalnya... Dan akan dosa2 kita yg lain?
Pemahaman agama yg baik.. Adalah modal utama...
Kita sedang mendidik seorg calon ulama? Maka bersabarlah...
Terus
berdayakan diri... Berusaha menjadi lebih baik setiap harinya....Atau,
sedang mendidik dan melatih seorg pembunuh? Maka silahkan.. Lanjutkan
saja.. Turutkan semua hawa nafsumu..
Tapi ingat..jika kita mengimani, Hidup d dunia..Hanya sebentar saja..
Menyesal selama-lamanya...
----------------------------------------------------------------------------------
teman-teman,
sedikittt tentang teori konsep diri..
Pandangan individu tentang dirinya dipengaruhi oleh bagaimana individu mengartikan pandangan orang lain tentang dirinya. Bila individu membenarkan pandangan orang lain terhadap dirinya maka tertanamlah pandangan yang dikatakan oleh orang lain itu sebagai konsep diri.
Coba teman-teman perhatikan, apakah tokoh 'aku' membenarkan pandangan orang lain itu?
atau
Apakah dirinya mengembangkan penyangkalan atas pandangan-pandangan tersebut?
ya..! ia mengembangkan penyangkalan..memulainya dengan yakin akan pertolongan Allah yang selalu memberikan kemudahan dalam kesulitan, menggantungkan semuanya pada Allah.. masya Allah...
lalu mengartikan pandangan-pandangan orang lain tersebut dengan konsepnya sendiri, bahwa dirinya positif dengan pertolongan Allah.. lalu berusaha dengan perjuangan keras di saat lingkungan tidak mendukung.
ia menilai dirinya dengan maknanya sendiri... bukan dari orang lain.. bukan dari orang tua, apalagi lingkungan..
karena makna selalu ada setiap saat...
saat sulit maupun mudah
dirimu yang memilih untuk bagaimana memaknai..!
bersabar.. bersyukur.. bukan konsep maya yang membuat kita berpikir sulit melakukannya.
itu, Rasulullaah yang mengajarkan
sabar.. syukur.. sungguh tidak berbatas
berpikirlah positif, bukankah Allah sesuai prasangka hamba-Nya?
----------------------------------------------------------------------------------
Ya, bangunlah konsep diri positif, kembalilah ke makna hidupmu... yakinlah selalu akan pertolongan Allah.. selalu ingatlah itu..
"Dunia.. Adalah ajang pembuktian kualitas diri kita"
Sampai pada akhirnya...
كَأَنَّهُمْ
يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوا إِلَّا عَشِيَّةً أَوْ ضُحَاهَاPada
hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak
tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi
hari.
jalani hari dengan diri yang lebih positif bukalah makna cerita hidupmu
dengan bermakna
=) wallohu a'lam
AMAZING ka! :)
BalasHapusterimakasih, Fitra.. =))
BalasHapussemoga tulisan ini bermanfaat, ya..